Pengertian metode dan metodologi pembelajaran PAI
a.
Pengertian metode pembelajaran PAI
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta
Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui,
dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama
Islam (2001:19) Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.
Menurut Wina Senjaya dalam Strategi Pembelajaran; Berorientasi
Standar Proses Pendidikan (2008: 147) Metode pembelajaran adalah
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan
menurut Ahmad Tafsir dalam Metodologi Pengajaran Agama Islam (2008: 9) Metode
pembelajaran agama Islam adalah cara yang paling efektif dan efisen dalam
mengajarkan agama Islam. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat
di pahami murid secara sempurna.
Dan menurut Al-Toumy Al-Syaibany dalam Falsafah Pendidikan Islam (1980:399) metode pendidikan
pembelajaran Islam adalah segala kegiatan terarah yang dikerjakan oleh guru
dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran agama seperti akidah, akhlak,
tauhid, fiqih dan sebagainya.
Berdasarkan defenisi di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa metode Pembelajaran Agama Islam adalah jalan atau cara yang diterapkan
dalam proses belajar mengajar agama Islam, guna tercapainya tujuan dan
cita-cita pendidikan Islam.
b.
Pengertian metodologi pembelajaran PAI
Menurut Ramayulis
dalam Metodologi Pendidikan agama Islam (2012: 4) Metodologi adalah suatu ilmu
yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan pendidikan atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam
silabus mata pelajaran
Menurut M.
Arifin dalam Ilmu Pendidikan Islam (2008: 65) Metodologi pendidikan adalah suatu ilmu
pengetahuan tentang metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Menurut Hidayat
Syah dalam Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Verifikatif (2010: 13) Metodologi dapat diartikan; Suatu disiplin ilmu yang
berhubungan dengan metode, peraturan, atau kaedah yang diikuti dalam ilmu
pengetahuan.
Sedangkan Metodologi,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 741), adalah ilmu tetang
metode, uraian tentang metode.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran PAI
adalah jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan PAI.
Sedangkan metodologi pembelajaran PAI adalah sesuatu ilmu pengetahuan tentang metode
yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik dalam PAI.
Pengertian metode
ceramah, kelebihan dan kelemahannya
a.
Pengertian metode ceramah
Menurut Suryono dalam Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA (1992: 99); Metode ceramah adalah
Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya guru
dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang
disampaikan kepada murid-muridnya.
Menurut Roestiyah N.K dalam Strategi Belajar Mengajar (2001: 137); Metode ceramah adalah Suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau
uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Menurut Team Didaktik Metodik dalam Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum
PBM (1995: 39); Metode
ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
Menurut Sudirman dalam Prinsip
- Prinsip Pengeloloaan Sumber Belajar (1991: 113) metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran
yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung
terhadap siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode ceramah ialah suatu
cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan atau penuturan
lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya.
b.
Kelebihan dan kekurangan metode ceramah
1) Kelebihan metode ceramah
menurut Wina Sanjaya dalam Metodologi Pendidikan Islam (2006: 148);
a) Ceramah merupakan metode yang
murah dan mudah, murah maksudnya ceramah tidak memerlukan peralatan yang
lengkap, sedangkan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara guru dan tidak
memerlukan persiapan yang rumit;
b) Ceramah dapat menyajikan
materi pelajaran yang luas, artinya materi pelajaran yang banyak dapat dijelaskan
pokok-pokoknya saja oleh guru;
c) Ceramah dapat memberikan
pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan, artinya guru dapat mengatur
pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai kebutuhan dan tujuan yang
ingindicapai;
d) Melalui ceramah guru dapat
mengontrol keadaan kelas, karena kelas merupakan tanggung jawab guru yang
ceramah;
e) Organisasi kelas dengan
menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Dengan
demikian, Kelebihan
metode ini adalah metode ini murah dan mudah dilakukan guru dengan hanya bermodal
suara yang ada. Materi yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok-pokoknya saja dalam waktu singkat. Sedangkan materi yang sedikit, dapat
disampaikan dalam waktu agak panjang dengan memberikan berbagai contoh dan
dikaitkan dengan hal-hal yang lain. Guru juga dapat dengan mudah menguasai
kelas dan organisasi siswa dapat diatur menjadi lebih sederhana.
2) Kelemahan Metode ceramah
menurut Wina Sanjaya dalam Metodologi Pendidikan Islam (2006: 148);
a) Materi yang dikuasai siswa
dari hasil ceramah akan terbatas pada yang dikuasai guru;
b) Ceramah yang tidak disertai
peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme;
c) Guru yang kurang memiliki
kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang
membosankan;
d) Melalui ceramah, sangat sulit
untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau
belum.
Dengan demikian, Kekurangan metode ini adalah jika terlalu sering menggunakan
metode ini dapat membuat kebiasaan yang kurang baik, yaitu siswa selalu ingin diceramahi.
Informasi yang diceramahkan mudah usang. Tidak semua siswa mempunyai daya
tangkap yang tajam. Sering terjadi dari apa yang dijelaskan guru, hanya
sebagian siswa yang dapat memahami apa yang diberikan. Metode ini juga kurang
merangsang perkembangan kreativitas dan keterampilan bagi siswa, karena siswa
hanya dibina menerima informasi saja, tidak dibiasakan mencari dan mengolah
informasi.
Usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi
kebosanan siswa dalam metode ceramah menurut Ramayulis (1990: 118-119) adalah:
a.
Memberi penjelasan dengan memberikan
keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan
enggunakan alat peraga.
b.
Selingilah metode ceramah dengan metode yang lain.
c.
Susunlah ceramah itu secara sistematis
d.
Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari
penyajian seperti:
1)
Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis
2)
Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan
lain-lainnya.
3)
Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment
(bagian dari benda dan sebagainya)
4)
Gambar-bambar
5)
Alat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik
dengan menggunakan diskop atau epidiskop
Prinsip-prinsip mengajar
Menurut Slameto dalam Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya (2010: 35-39) ada 10 prinsip-prinsip mengajar yakni :
a.
Perhatian
Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian
siswa kepada pelajaran yang diberikan. Perhatian guru akan dapat mengembangkan
bakat siswa.
b.
Aktivitas
Dalam proses mengajar belajar, guru perlu membangkitkan
aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Sehingga pelajaran dapat
berkesan dan tidak berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian
dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, atau siswa akan bertanya,
mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru.
c.
Apersepsi
Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang
akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, ataupun
pengalamannya. Dengan demikian siswa akan memperoleh hubungan antara
pengetahuan yang telah menjadi miliknya dengan pelajaran yang akan diterimanya.
d.
Peragaan
Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha
menunjukkan benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh menunjukkan
model, gambar, benda tiruan. Dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu
guru menjelaskan pelajaran yang diberikan. Juga membantu siswa untuk membentuk
pengertian di dalam jiwanya.
e.
Repetisi
Bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu
diulang-ulang. Pelajaran yang diulang akan memberikan tanggapan yang jelas, dan
tidak mudah dilupakan.
f.
Korelasi
Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan
hubungan antar setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan hidup semua
ilmu atau pengetahuan itu saling berkaitan. Diupayakan hubungan itu dapat
diterima akal, dapat dimengerti, sehingga memperluas pengetahuan siswa itu
sendiri.
g.
Konsentrasi
Hubungan antar mata pelajaran bisa luas, mungkin dapat
dipusatkan kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa memperoleh pengetahuan
secara luas tetapi mendalam. Dengan demikian siswa dapat melihat hubungan
pelajaran yang satu dengan lainnya saling berhubungan, menyebabkan siswa
memperoleh kesatuan pelajaran yang bulat dan utuh.
h.
Sosialisasi
Dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman
lainnya. Siswa disamping sebagai individu juga mempunyai sisi sosial yang perlu
dikembangkan. Bekerja di dalam kelompok dapat meningkatkan cara berpikir mereka
dalam memecahkan masalah.
i.
Individualisasi.
Siswa merupakan makhluk individu yang unik, dimana
masing-masing mempunyai perbedaan khas. Guru harus menyelidiki dan mendalami
perbedaan siswa (secara individu), agar dapat melayani pendidikan yang sesuai
dengan perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
j.
Evaluasi
Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evaluasi
dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Dengan evaluasi guru juga dapat
mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat
bila siswa mengalami kesulitan belajar. Dan juga dapat menjadi bahan umpan
balik bagi guru sendiri dan berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun
teknik penyajiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar