1
Peran keluarga dalam pendidikan
anak
a. Pengaruh keluarga dalam perkembangan dan kemajuan anak
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak yang memberikan sumbangan
bagi perkembangan dan pertumbuhan mental maupun fisik anak dalam kehidupannya.
Adapun pengertian keluarga secara etimologi adalah suatu kesatuan (unit)
dimana anggota-anggotanya mengabdikan diri kepada kepentingan dan tujuan
tersebut (Sadulloh, 2006: 182). Sedangkan keluarga menurut istilah
adalah dua orang atau lebih yang tinggal bersama dan terikat karena darah
perkawinan dan adopsi. B. Boston yang dikutip oleh Ishak Sholeh (1983: 11) mengatakan,
keluarga adalah suatu kelompok pertalian nasab keluarga yang dapat dijadikan
tempat untuk membina / membimbing anak-anak dan untuk pemenuhan hidup lainnya.
Sehingga sangat jelaslah bahwa pendidikan keluarga adalah bantuan / pertolongan
yang diberikan orang tua kepada anaknya, agar anak itu dapat menjadi dewasa dan
senantiasa terarah dalam kehidupannya.
Pendidikan keluarga merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya,
nilai moral dan keterampilan (UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989).
Zakiah
Darajat (1996: 35) mengatakan:” Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga
bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari
pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya
memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan ini
terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara
timbal balik antara orang tua dan anak didik”.
Keluarga
berfungsi untuk membekali setiap anggota keluarganya agar dapat hidup sesuai
dengan tuntutan nilai – nilai religius, pribadi, dan lingkungan. M.I Soelaeman
(Sadulloh, 2007:175-178) mengemukakan beberapa fungsi keluarga sebagai berikut;
1)
Fungsi Edukasi
Keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan
utama bagi anak – anaknya agar dapat menjadi manusia yang sehat, tangguh, mau
dan mandiri,sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin tinggi.
2)
Fungsi sosialisasi anak
Keluarga memiliki tugas untuk mengantarkan dan
membimbing anak agar anak dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial
(masyarakat) yang lebih luas, sehingga kehadirannya akan diterima bahkan
mungkin bahkan dinantikan oleh masyarakat luas. Keluarga merupakan lembaga
sosial dimana si anak mengadakan proses sosialisasi (belajar sosial atau
mempelajari nilai – nilai sosial) yang pertama dalam kehidupannya.
3)
Fungsi proteksi
Keluarga berfungsi sebagai wahana atau tempat
memperoleh rasa aman, nyaman, damai, dan tentram bagi seluruh anggota keluarga
sehingga terpenuhi kebahagiaan batin, juga secara fisik keluarga harus
melindungi anggota keluarganya supaya tidak kelaparan, kehausan, kedinginan,
kepanasan, kesakitan, dll.
4)
Fungsi afeksi(perasaan)
Keluarga sebagai wahana untuk menumbuhkan dan
membina rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya. Selain itu keluarga harus dapat menjalankan
tugasnya menjadi lembaga interaksi dalam ikatan batin yang kuat antar
anggotanya,sesuai dengan status peranan sosial masing – masing dalam kehidupan
keluarga itu. Kasih sayang dan kehangatan yang diberikakn orangtua kalau
terlalu berlebihan dapat memanjakan anak, sedangkan kalau terlalu kurang akan
gersang atau kekeringan.
5)
Fungsi Religius
Keluarga sebagai wahana pembangunan insan –
insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, berakhlak
dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya. Disini orang tua
berrperan sebagai penyampai, penyeleksi dan penafsir norma-norma dalam
kehidupan sehari –hari.
6)
Fungsi ekonomi
Keluarga sebagai wahana pemenuhan kebutuhan
ekonomi,fisik dan maateriil yang sekaligus mendidik keluarga hidup efisien, ekonomis
dan rasional. Fungsi ekonomi meliputi pencariaan nafkah, perencanaan, serta
penggunaan atau pembelajarannya.
7)
Fungsi rekreasi
Keluarga harus menjadi lingkungan yang nyaman,
menyenangkan, cerah,ceria,hangat dan penuh semangat. Melaksanakan fungsi
rekreasi oleh seluruh anggota keluarga sangat penting karena:
a)
Terjaminnya keseimbangan kepribadiaan anggota
keluarga, dapat menghidari atau setidaknya akan dapat mengurangi ketegangan
yang mudah timbul dalam keadaan lelah.
b)
Rasa aman dan santai yang ditimbulkan rekreasi
mempermudah munculnya kesenanga lahir batin, muncul saling mengerti,memperkokoh
kerukunan dan solidaritas serta saling memperhatikan kepentingan masing-masing.
c)
Rasa nyaman dan betah dalam keluarga
menimbulkan rasa sayang dan rasa memiliki kepada keluarga, serta keinginan
untuk memeliharanya secara bersama-sama.
d)
Menghormati serta memperhatikan kepentingan
masing-masing anggota keluarga, diseratai dengan identifikasi terhadap norma
yang berlaku dalam keluarga.
8)
Fungsi biologis
Keluarga sebagai wahana untuk menyalurkan
kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya. Keluarga disini
menjadi tempat untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti kebutuhan
akan keterlindungan fisik seperti kesehatan,s andang, pangan dan papan dengan
syarat-syarat tertentu sehingga keluarga memungkinkan seluruh anggotanya dapat
hidup didalammya, sekurang-kurangnya dapat mempertahankan hidup.
b.
Strategi yang tepat untuk mewujudkan
perkembangan anak diera digital.
Menyikapi adanya perkembangan teknologi dan informasi
yang memicu adanya perubahan yang berpengaruh dalam keluarga. Selain itu
berbagai dampak dari perkembangan teknologi dan informasi berimbas pada
menurunya fungsi – fungsi pokok keluarga terutama terhadap pendidikan anak.
Oleh karena itu, sebaiknya keluarga dapat menyikapi keadaan yang demikian
berubah itu dengan tetap memperhatikan faktor – faktor yang dapat memicu
instabilitas keluarga. Dengan teknologi sebaiknya keluarga selalu membimbing
pada anak untuk tidak mensalah artikan dalam menggunakan teknologi tersebut
sehingga tidak menganggu keutuhan jalinan komunikasi antar sesama anggota
keluarga. Sebaiknya keluarga harus bisa
menyiasati semua itu dengan baik, dalam artian keluarga harus terus berusaha
mengembangkan komunikasi yang efektif dan intim terhadap sesama anggota
keluarga.
Dan pada intinya keluarga harus tetap memiliki jalinan
komunikasi efektif yang terbentuk secara intensif dalam keluarga itu agar
nantinya dapat tercipta hubungan interpersonal antar sesama anggota keluarga
yang baik. Sehingga dengan komunikasi efektif itu keluarga akan bisa
membentengi setiap pengaruh maupun masalah keluarga baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar